Dalil Bahwa Al-Quran Kalamullah Dan Bukan Makhluk

Beranda | Artikel

Dalil Bahwa Al-Quran Kalamullah Dan Bukan Makhluk - Kitab Al-Ibanah

Jumat, 20 Oktober 2017

Bersama Pemateri :
Ustadz Muhammad Nur Ihsan

Dalil Bahwa Al-Qur’an Kalamullah Dan Bukan Makhluk adalah rekaman kajian ilmiah yang membahas masalah aqidah ahlussunnah wal jamaah. Kajian ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dari kitab الإبانة عن أصول الديانة Al-Ibanah ‘an Ushul ad-Diyanah atau ada juga yang menyebutnya dengan al-Ibanah fi Ushul ad-Diyanah, karya seorang ulama besar yang bernama Syaikh Imam Abul Hasan Ali bin Ismail al-Asy’ari rahimahullah atau terkenal dengan sebutan Imam Abul Hasan al-Asy’ari rahimahullah.

Kajian Tentang Dalil Bahwa Al-Qur’an Kalamullah Dan Bukan Makhluk – Kitab Al-Ibanah

Pembahasan sebelumnya telah dijelasnkan bahwa Allah memiliki sifat Al-Kalam. Yaitu berbicara. Secara hukum asalnya, sifat ini adalah sifat yang selalu menyertai dzat Allah subhanahu wa ta’ala.

Diantara dalil yang disebutkan oleh Imam Abul Hasan al-Asy’ari rahimahullah adalah:

إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْنَاهُ أَن نَّقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ ﴿٤٠﴾

“Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: “kun (jadilah)”, maka jadilah ia.” (QS. An-Nahl [16]: 40)

Diatara ayat yang menjelaskan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala memiliki sifat Al-Kalam dan kalam Allah itu bukanlah makhluk. Yaitu firman Allah dalam surat Al-Kahfi dalam ayat ke-109:

قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا ﴿١٠٩﴾

“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”.” (QS. Al-Kahf [18]: 109)

Dari kalimat di atas kita mengetahui bahwa perkataan Allah tidak ada batasnya. Maka juga perbuatan Allah tidak ada batasnya. Seandainya lautan yang ada dipermukaan bumi ini menjadi tinta dan ranting-ranting pepohonan yang ada di muka bumi ini menjadi penanya untuk menulis perkataan-perkataan Allah, maka lautan akan kering dan ranting-ranting akan habis.